Jumat, 25 November 2011

tangga

tangga kalo denger kata ini mungkin kita dah gak asing lagi apa itu tangga tangga adalah sebuah kontruksi di dalam bangunan yang dipergunakan untuk menghubungkan satu lantai dengan lanti lainnya selain itu tangga juga berguna untuk menghemat luas lahan tanah yang kita miliki sekarang ini sudah ada bermacam macam model yang dikembangkan biarpun begitu fungsi dan kegunaan tangga tetap masih sama kok oh iya selain tangga ada beberapa saudaranya neh yang dikembangkan dari tangga juga ada eskalator dan lift(klo gak salah gitu tulisannya)

Pijakan anak tangga perlu diperhitungkan agar bisa memberi kenyamanan bagi penggunanya. Biasanya tinggi anak tangga yang paling nyaman antara 15cm – 18cm, bila anak tangga terlalu tinggi maka kaki akan terasa berat bila menaikinyaebarnya anak tangga harus melebihi lebar telapak kaki orang dewasa, hal ini diperlukan supaya tangga aman di gunakan untuk naik dan turun. Lebar minimal untuk anak tangga adalah >22cm jika lebar anak tangga <22cm dapat membuat orang jatuh terpeleset atau tersandung dan ini sangat membahayakan penggunanya.
Adakalanya kita bingung dalam hal menempatkan posisi tangga untuk loteng di rumah kita. Apakah sebaiknya di depan, di samping, atau di belakang. Bisa juga muncul pertanyaan, di bawah tangga sebaiknya digunakan sebagai ruang apa?

Pertanyaan tersebut akan semakin rumit jika kita menghitung fengshui (pengetahuan tentang keselarasan angin dan air) menggunakan rumusan-rumusan tertentu, seperti elemen kelahiran, shio, dan arah rumah.

Memang untuk menentukan posisi tangga yang benar dan akurat, mutlak digunakan rumusan-rumusan tersebut, tetapi hal itu akan membutuhkan perhitungan cukup rumit. Bisa saja Anda datang ke ahli fengshui untuk mengetahuinya, tetapi untuk gambaran secara umum Anda bisa juga mencermati pemaparan di bawah ini.

Seperti kita ketahui, fungsi utama tangga rumah adalah menghubungkan lantai bawah dan lantai di atasnya. Untuk itu ada baiknya tangga berada di dalam rumah. Jika tangga terletak di luar rumah, hal ini akan memberikan jarak antara penghuni lantai bawah dan penghuni lantai atas. Dengan kata lain, ada ketidakharmonisan antara penghuni lantai bawah dan penghuni lantai atas.

Sebagai gambaran umum, tangga yang baik tidak langsung berhadapan dengan pintu utama. Hal ini untuk menghindari benturan chi atau malah mengeluarkan energi chi itu sendiri. Secara umum, tangga sebaiknya ditempatkan di bagian samping dan arah naik tidak membelakangi jalan di depan rumah.

Dianjurkan agar tangga tidak langsung lurus dari bawah ke atas, maksudnya dari bawah langsung menuju ke atas dalam satu garis/arah. Jika rumah Anda cukup luas, bentuk tangga setengah melingkar akan lebih bagus. Akan tetapi, jika tidak memungkinkan, buatlah belokan, misal dari anak tangga ke tujuh berbelok arah menuju ke atas. Hal ini seperti pada alasan lainnya dalam fengshui adalah untuk menahan lajunya energi yang terlalu besar mengalir di rumah Anda.

Jumlah anak tangga pun sebaiknya tidak dalam hitungan kelipatan lima atau akan habis jika dibagi dengan lima, misalnya 15 atau 20 (jika dibagi 5 akan habis). Sebaiknya jangan pula bersisa empat jika dibagi dengan kelipatan lima, misal 19 atau 24 karena angka empat jika dilafalkan dalam bahasa Mandarin bisa berarti mati.

Jadi sebaiknya jumlah anak tangga adalah kelipatan 5 plus 1 atau 3, misal 16 atau 18 bisa juga 21 atau 23. Para praktisi fengshui percaya jika jumlah anak tangga masih sisa 1 atau 3, apabila dibagi dengan 5, maka rezeki tidak akan habis dimakan, artinya selalu ada sisa. Dalam hal ini sama dengan penghasilan yang tidak akan habis malah akan ada tabungan.

Adapun kelipatan lima itu sendiri bisa diibaratkan dengan lima unsur elemen fengshui (air, tanah, kayu, api, dan logam). Untuk menghitung jumlah anak tangga, patokan yang digunakan adalah mulai dari anak tangga yang pertama dan berakhir dengan pijakan terakhir/ lantai pada loteng.

Sebaiknya posisi tangga tidak berhadapan dengan kamar mandi. Misalnya dari lantai bawah posisi tangga naik jangan di depan kamar mandi, demikian pula setelah melangkah anak tangga terakhir di lantai atas sebaiknya tidak langsung menuju kamar mandi. Hal ini untuk menghindari mengalirnya energi positif yang sia-sia menuju tempat pembuangan ataupun sebaliknya.

Juga dihindari untuk posisi tangga yang langsung berhadapan dengan dapur. Hal ini untuk menghindari energi positif yang akan hangus terbakar jika posisi tangga mengarah ke dapur, terutama kompor. Para praktisi fengshui percaya bahwa aliran chi akan berputar di dalam rumah apakah di lantai bawah atau di lantai atas. Untuk itulah sebaiknya dihindari posisi yang langsung mengarah ke dapur.

Namun bagaimana jika di rumah Anda sudah telanjur demikian? Untuk menyiasatinya, cobalah pasang partisi antara dapur dan tangga. Hal lain yang perlu dihindari adalah arah tangga yang langsung berhadapan dengan jendela, baik dari bawah maupun atas. Hal ini untuk menghindari pembuangan energi positif melalui jendela.

Untuk penggunaan ruangan yang persis di bawah tangga, usahakan tidak digunakan untuk aktivitas utama/yang membuat orang terus-menerus berada di area tersebut dalam waktu lama, misal untuk ruang kerja, ruang bermain anak, dan sebagainya. Dilihat dari sudut pandang fengshui, hal ini untuk menghindari tekanan atau pijakan yang menimpa pada orang yang berada di bawah tangga. Secara logika pun akan muncul kebisingan yang timbul karena aktivitas orang yang turun naik di atasnya sehingga mengganggu konsentrasi orang yang berada di bawahnya.

Jika rumah Anda cukup luas, biarkan ruang tersebut untuk area bebas atau bisa digunakan untuk menaruh tanaman. Banyak juga yang menggunakannya sebagai powder room atau toilet untuk tamu. Hal ini masih diperbolehkan mengingat aktivitas di situ juga tidak terus- menerus atau dengan kata lain digunakan jika perlu. Bisa juga digunakan sebagai tempat penyimpanan barang.

Karena keterbatasan lahan dan alasan supaya praktis, banyak sekali orang memilih tangga spiral yang ditujukan untuk menuju ruang jemuran pakaian. Jika lahan memungkinkan, sebaiknya dihindari penggunaan tangga jenis ini. Jika dilihat komposisinya tangga spiral berbentuk melingkar dengan satu tiang, hal ini bisa diibaratkan dengan kehidupan Anda yang hanya bertumpu pada satu sumber dan mudah berayun-ayun.
A
Bagaimana jika hal ini terjadi di rumah Anda? Untuk menyiasatinya, berikan tambahan satu tiang di bawahnya, misalnya di bawah anak tangga ketiga atau keenam. Hal ini bisa diibaratkan dengan tambahan penopang pada sumber penghasilan Anda.

Hal yang penting dan patut dicermati adalah bagaimanapun mewahnya rumah Anda, dan di mana pun letak tangga, penerangan di sekitar area tangga tetap harus diperhatikan. Sebaiknya pada area ini diberikan cahaya yang cukup terang. Bukankah tidak lucu jika ada orang yang jatuh hanya karena kurangnya pencahayaan pada sekitar area tangga di rumah Anda?

Kamis, 17 November 2011

cara menghitung RAB

I. Pekerjaan Awal

1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.


2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.

II. Pekerjaan Galian dan urugan

1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.

2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.


III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.

2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.

IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.

2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom

V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.

2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.

3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.


4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.


VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.

3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.

4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.

Kamis, 10 November 2011